DZIKIR HUU ALLAH
1. Zikir Nafas Hu Allah
Ziikir Nafas adalah Proses zikir yang diikuti dengan irama naik-turun nafas.
Dzikir ini adalah Zikir SIR, karena tanpa ada Kata - Kata dan Suara
Lafaz zikir Nya adalah Huu Allah
Ketika Menghirup Nafas Maka zikirnya "Huu"
Ketika Menghembuskan Nafas zikirnya "Allah"
2. Zikir Nafas Tahap Shudur
Pada saat Berzikir NAFAS maka harus di-iringi dengan Shudur atau rongga yang ada dalam diri kita MEMBUKA, MELAPANGKAN, MELEPASKAN Beban dan kekakuan, Menghilangkan segala Keinginan atau kebesaran diri.
Barang siapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah,
Dia akan MEMBUKAKAN Shudur (Rongga) nya untuk berserah diri (islam). Dan barang siapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan Shudur 9Rongga) nya sempit dan sesak, seakan - akan dia mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang - orang yg tidak beriman.(Qs.6:125)
...orang - orang yg DIBUKAKAN Shudur-nya oleh Allah untuk berserah diri lalu dia mendapat Cahaya dari Tuhannya.....(Qs.39:22)
Dia (Musa) berkata; ya Tuhanku, LAPANGKANLAH Shudur-ku, dan mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku.(Qs.20:25-28)
Dia (Musa) berkata; ya Tuhanku, sungguh aku takut mereka akan mendustakan aku, sehingga Shudur-ku terasa SEMPIT dan lidahku tidak lancar, maka utuslah Harun.(Qs.26:12-13)
...yang ada dalam Shudur mereka hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang tidak akan mereka capai, maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sungguh, Dia maha mendengar, maha melihat.(Qs.40:56)
Bukankah Kami telah Melapangkan Shudur-mu (Muhammad)? Dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu, yg memberatkan punggungmu, dan Kami tinggikan sebutan (nama) mu bagimu, maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sungguh bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Maka apabila engkau telah KOSONG. Maka Bersungguh-sungguhlah, dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.(Qs.94:1-8)
3. Dzikir Nafas Pada Tahap Qolbu
Qolbu mempunyai sifat Bolak-Balik Condong kepada Kesesatan dan Condong Kepada Kebenaran.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau codongkan Hati kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau maha pemberi.(Qs.3:8)
Jika kamu bertobat kepada Allah, maka sungguh, Hati kamu berdua telah condong (kepada kebenaran)....(Qs.66:4)
Pada Saat Zikir Nafas, maka kita harus Melapangkan Shudur (Rongga) yang ada dalam diri kita, serta Menenangkan Qolbu (Hati) kita agar tidak Berbolak Balik, dan Condong kepada Kebenaran.
Orang - orang yg beriman dan Hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah Hati menjadi tentram.(Qs.13:28)
Qolbu Yang Condong Kepada Kesesatan;
Mempunyai sifat Hati yang Terkunci, karena ada Penyakit, Hatinya Keras seperti Batu, Hatinya Tertutup, Terisi Gambaran sifat Binatang, Sehingga Hatinya Kotor tertutup Oleh Hawa nafsu keinginannya, Sehingga Lupa Untuk Mengingat Allah.
Allah telah mengunci Hati (Qolbu) dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yg berat.(Qs.2:8)
Dalam Hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu, dan mereka mendapat azab yg pedih, karena mereka berdusta.(Qs.2:10)
Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras, sehingga seperti batu, bahkan lebih keras...(Qs.2:74)
Karena mereka melanggar janjinya, maka Kami melaknat mereka, dan Kami jadikan Hati mereka keras membatu...(Qs.5:13)
Dan mereka berkata; Hati kami tertutup. Tidak! Allah telah melaknat mereka itu karena keingkaran mereka, tetapi sedikit sekali mereka yg beriman.(Qs.2:88)
..Dan dimasukkanlah ke dalam Hati mereka itu (kecintaan menyembah patung) anak sapi karena kekafiran mereka. Katakanlah, sangat buruk apa yg diperintahkan oleh kepercayaanmu kepadamu jika kamu orang - orang beriman! (Qs.2:93)
..Janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia, dan janganlah engkau mengikuti orang yg Hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melewati batas.(Qs.18:28
....Dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian, karena barang siapa menyembunyikannya, sungguh Hatinya kotor (berdosa). Allah maha mengetahui apa yg kamu kerjakan.(Qs.2:283))
Maka pernahkah kamu melihat orang yg menjadikan Hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dgn sepengetahuan-Nya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan Hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya?...(Qs.45:23)
...mereka itulah orang-orang yg dikunci Hatinya oleh Allah, dan mengikuti keinginannya.(Qs.47:16)
Allah tidak menghukum kamu karena sumpahmu yg tidak kamu sengaja, tetapi Dia menghukum kamu karena yang terkandung dalam Hatimu. Allah maha pengampun, maha penyantun.(Qs.2:225)
.....bangkit nafsu orang yg ada penyakit dalam Hatinya,.....(Qs.33:32)
Allah tidak menghukum kamu karena sumpahmu yg tidak kamu sengaja, tetapi Dia menghukum kamu karena yang terkandung dalam Hatimu. Allah maha pengampun, maha penyantun.(Qs.2:225)
Qolbu yang Condong Kepada Kebenaran;
Mempunyai Sifat Menyesal, Tobat, lemah lembut, Beriman, Ber-Takwa, Memahami atau Berakal, Bersatu, Bersih, Ingat Kepada Allah, Tenang, dan Mendapat Ruhul Al-Amin
...Allah hendak menimbulkan rasa penyesalan di Hati mereka....(Qs.3:156)
...dia datang dengan Hati yg bertobat, masuklah ke (dalam surga) dgn aman dan damai. Itulah hari yg abadi.(Qs.50:33-34)
Maka berkat rahmat Allah engkau berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan Ber-Hati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu...(Qs.3:159)
...Orang-orang yg mengatakan dgn mulut mereka; kami telah beriman, padahal Hati mereka belum beriman...(Qs.5:41)
Orang-orang Arab Badui berkata; Kami telah beriman. Katakanlah; kamu belum beriman, tetapi katakanlah; kami telah tunduk, karena iman belum masuk ke dalam Hatimu. Dan jika kamu taat kepada Allah dan Rosul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun amalmu. Sungguh, Allah Maha pengampun, maha penyayang.(Qs.49:14)
...Dan barang siapa mengagungkan syi'ar - syi'ar Allah maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketakwaan Hati.(Qs.22:32
Dan sungguh, akan Kami isi neraka jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki Hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami dan mereka memiliki mata tidak dipergunakannya untuk melihat, dan mereka punya telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan. Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang - orang yang lupa.(Qs.7:179)
Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga Hati mereka memahami (ya'qilun), telinga mereka dapat mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yg buta, tetapi yg buta ialah Hati yg di dalam Shudur.(Qs.22:46)
Dan Dia yg mempersatukan Hati mereka. Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yg berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan Hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan Hati mereka. Sungguh, Dia mahaperkasa, maha bijaksana.(Qs.8:63)
Orang - orang yg beriman dan Hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah Hati menjadi tentram.(Qs.13:28)
Kecuali orang - orang yg menghadap Allah dengan Hati yang bersih, dan surga didekatkan kepada orang - orang yg bertakwa.(Qs.26:89-90)
...Allah (berbuat demikian) untuk Menguji apa yg ada dalam dada (Shudur) mu dan untuk Membersihkan apa yg ada dalam Hati (Qolbu) mu...(Qs.3:154
.....kemudian menjadi tenang kulit dan Hati mereka ketika mengingat Allah...(Qs.39:23)
Dialah yg telah menurunkan ketenangan ke dalam Hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka...(Qs.48:4)
Dan sungguh, ini benar - benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam, yg dibawa turun oleh Ruhul Amin, ke dalam Hatimu agar engkau termasuk orang yg memberi peringatan.(Qs.26:192-194)
...dia (jibril) lah yg telah menurunkan ke dalam Hatimu dgn izin Allah, membenarkan apa (kctab - kitab) yg terdahulu, dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang - orang beriman.(Qs.2:97)
4. Zikir Pada Tahap Nafs (Diri/Jiwa)
Zikir Yang sudah tahap Nafs adalah Dzikir Maut, maka dia akan BerJihad mengorbankan Nafs (Ke-aku-an) nya, Membunuh Nafs (Ke-aku-an) nya, Mematikan Nafs (diri) sebelum Mati.
Metode Zikir pada tahap ini, kita Harus Menahan Nafas, Menahan Panca Inderawi kita.
Metode Zikir ini, adalah Metode Mati Sebelum Mati, Metode Masuk Ke dalam diri.
Kita tidak akan pernah bisa meniadakan wujud keberadaan diri, sebelum meniadakan Qudrat (kuasa/fikiran/angan2), Irodat (kehendak), dan ilmu (pengetahuan). Dan kita tidak akan pernah bisa meniadakan Qudrat, irodat, dan ilmu sebelum meniadakan pendengaran, penglihatan, perkataan, dan nafas hidup.
Dan ingatlah Tuhanmu dalam Nafs (Jiwa) mu dengan rendah hati dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah. Sesungguhnya orang-orang yg ada di sisi Tuhanmu tidak merasa enggan untuk menyembah Allah dan mereka menyucikan-Nya dan hanya kepada-Nya mereka bersujud.(Qs.8:205-206)
Barang siapa mengharap Pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya Waktu Allah pasti datang. Dan Dia maha mendengar, maha mengetahui. Dan barang siapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk Nafs (diri)nya sendiri. Sungguh, Allah maha kaya dari seluruh Alam.(Qs.29:5-6)
Dan di antara manusia ada orang yg mengorbankan Nafs (jiwa) nya untuk mencari keridhoan Allah. Dan Allah maha Penyantun kepada hamba-hamba Nya. Wahai orang-orang yg beriman! Masuklah ke dalam Penyerahan diri (islam) secara Total keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yg nyata bagimu.(Qs.2:207-208)
Semua Nafs akan merasakan mati...(QS.3:185)
...Bunuhlah Nafs (diri) mu atau keluarlah kamu dari kampung halamanmu....(Qs.4:66)
Wahai Nafs (Jiwa) yang Tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan ridha dan diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.(Qs.89:27-30)
5. Dzikir Tahap Ruh
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap diri mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul, kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)” (QS. Al-A’raf : 172)
6. Dzikir Tahap Nur ala Nur (Cahaya Di atas Cahaya)
Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar.
Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api.
Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Mahamengetahui segala sesuatu. (QS. 24:35)
7. Dzikir Tahap Fana' Fi Dzatullah
Segala sesuatu Musnah (Tiada) kecuali Wajah-Nya yg kekal.(Qs.28:88)
Info lebih Lanjut Mengenai Zikir ini silahkan,
Email: alfaqirhandoko@gmail.com
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.