728x90 AdSpace

Senin, 03 Juli 2017

Kontekstual Sholat Daim

Kontekstual Sholat Daim
Orang yang telah mengenal Tuhannya akan mampu sholat terus menerus dalam keadaan berdiri, duduk, bahkan tidur nyenyak.
Intinya adalah segala perbuatannya adalah sholat. Inilah yang disebut “sholat daim”.
Aladzina hum ‘ala sholaatihim daa’imuun. Yaitu mereka yang terus menerus melakukan sholat (Q.S Al Ma’aarij : 70:23)
Mereka yang mampu sholat daim adalah mereka yang tidak akan berkeluh kesah dalam hidupnya dan senantiasa mendapat kebaikan sebagaimana disampaikan Q.S 70 : 19-22.

Nah, sholat daim ini modelnya seperti apa?
Ah.. tentu saja tidak bisa dibeberkan disini karena sholat daim adalah “oleh-oleh” dari hasil pencarian spiritual manusia.
Tidak bisa diceritakan ke semua orang kecuali mereka yang telah memiliki kematangan spiritual.

Sholat daim adalah sholatnya orang arif yang telah mengenal Allah.
Ini adalah sholatnya para Nabi, Rasul, dan orang-orang ‘arif.

Ilmu ini memang tidak banyak diketahui orang awam.

Lantas bagaimana dengan sholat lima waktu?
Nah sholat lima waktu sebenarnya adalah jumlah minimal saja yang harus dikerjakan manusia untuk mengingat Allah.

Pada hakekatnya kita malah harus terus menerus untuk mengingat Allah sebagaimana firman-Nya :
Dan ingatlah kepada Allah diwaktu petang dan pagi (Q.S Ar-Ruum (30) : 17)
Dan sebutlah nama Tuhanmu pada pagi dan petang. (Q.S Al-Insaan (76) : 25)
Ayat diatas bukan berarti mengingat Allah hanya dua kali saja yaitu waktu pagi dan petang sebab makna ayat diatas justru sehari-semalam. Yakni pagi dimulai dari jam 12 AM-12 PM, sampai dengan petang jam 12 PM-12 AM, begitu seterusnya. Nah, karena tidak semua orang sanggup untuk mengingat Allah dalam sehari-semalam maka sholat lima waktu itu adalah merupakan event khusus untuk mengingat-Nya.

Jika orang awam tidak ada perintah sholat lima waktu maka tentu saja Allah akan mudah terlupakan.
Kalau Allah terlupakan maka bumi ini bisa rusak oleh berbagai kejahatan yang dilakukan manusia.
Orang awam perlu dilatih disiplin melalui sholat lima waktu ini untuk mengingat Allah.

Dengan mengingat Allah, kontrol diri akan lebih kuat.
Namun demikian, janganlah merasa cukup puas hanya dengan sholat lima waktu. 

Tingkatkanlah agar kita mampu melakukan sholat daim.
Mari kita simak kembali ungkapan Sunan Bonang yang tertulis dalam Suluk Wujil :
Utaming sarira puniki Angawruhana jatining salat Sembah lawan pujine Jatining salat iku Dudu ngisa tuwin magerib Sembahyang araneka Wenange puniku Lamun aranana salat Pan minangka kekembaning salat daim Ingaran tata karma Artinya : “Unggulnya diri itu mengetahui hakekat sholat, sembah dan pujian. Sholat yang sebenarnya bukan mengerjakan isya atau magrib.

Itu namanya sembahyang, apabila disebut sholat maka itu hanya hiasan dari sholat daim. Hanyalah tata krama”.
Dari ajaran Sunan Bonang diatas, maka kita bisa memahami bahwa sholat lima waktu adalah sholat hiasandari sholat daim. Sholat lima waktu ganjarannya adalah masuk surga dan terhindar neraka. 
Tentu yang mendapat surga pun adalah mereka yang mampu menegakan sholat yaitu dengan sholat tersebut,ia mampu mencegah dirinya dari berbuat keji dan mungkar.

Sayangnya, saat ini banyak orang yang hanya meributkan sholat fisiknya saja dan melupakan hakekat sholat itu sendiri.
Seringkali jika terdapat perbedaan pada gerakan ataupun bacaan sholat, mereka saling ribut  mengatakan sholatnya paling benar dengan menyebut sejumlah Hadist yang diyakininya benar.


SUMBER DISINI




Qiblat
1. Qiblat Jisim: Sifatnya Yaitu Baitulah di Mekah
2. Qiblat Hati: Sifatnya yaitu Baitul ma’mun di langit ketujuh
3. Qiblat Roh: Sifatnya yaitu Arasy Allah Ta’ala
4. Qiblat Rasa: Yaitu Allah SWT
Qiblat Jisim itu Hati, Qiblat Hati itu Roh, Qiblat Roh itu Rasa, Qiblat Rasa Allah SWT.
Banyak sekali orang yang sholat lima waktu, Cuma bungkusnya saja,(gabug) tanpa isi.
Artinya badannya sedang menyembah Allah tetapi hatinya kemana-mana tidak eling (ingat) Allah.
Maka berarti sholatnya telah lalai, dan jika sholatnya lalai, maka diakherat nanti kita akan celaka.
Allah berfirman :
ﻓَﻮَﻳۡﻞٌ۬ ﻟِّﻠۡﻤُﺼَﻠِّﻴﻦ(َ٤)ﭐﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻫُﻢۡ ﻋَﻦﺻَﻠَﺎﺗِﮩِﻢۡ ﺳَﺎﻫُﻮﻥَ ¤
( Yang artinya :* Maka celakalah bagi orang-orang yang sholat, (yaitu) orang-orang yang lalai sholatnya (Qs. Al-Ma’un : 4-5) Orang yang lalai sholatnya ibaratnanam tanaman tidak berbuah (gabug).

SUMBER Qiblat


  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Item Reviewed: Kontekstual Sholat Daim Rating: 5 Reviewed By: Rustadi