SENSASI KETIKA DZIKIR
Dalam suatu majlis Dzikir, seorang santri bertanya kepada Kiyainya, “ Guru...! ketika saya berdzikir, mengapa tubuh saya bergerak semuanya, dari kepala dan tubuh gerak terus, tidak bisa diam dan tenang ?.”
Sang Guru menjawab, “ Dzikir kepada Allah itu adalah sebuah proses pembersihan jiwa dan tubuh. Jika kita sering bermaksiat kepada Allah, sering mengkonsumsi apa yang diharamkan oleh Allah, anggota tubuh sering berbuat dosa, maka seluruh tubuh kita akan kotor, maka ketika kita dzikir, seluruh dosa-dosa tersebut menjadi rontok.”
“ Kalau saya berbeda, mengapa ketika dzikir kepala sering gerak sendiri dan sering batuk-batuk tenggorokan gatal dan tidak enak. Mengapa hal itu guru.....?” tanya santri lainnya.
Sang Guru menjawab, “ Jika kamu saat berdzikir kepala sering gerak ke kanan dan ke kiri,itu pembersihan di otak, agar semua dosa-dosa dan pikiran negatif yang ada di otak dikeluarkan dengan gerakan tersebut, jika kotoranmu banyak yang keluar, maka kepalamu akan diam. Adapun tenggorokan sering batuk dan sakit saat dzikir, itu pertanda bahwa kamu sering berkata jorok, suka berdusta. Dengan begitu tenggorokanmu sebagai jalur keluarnya suara dibersihkan, agar kamu menjadi orang yang bijaksana.”
Kemudian ada murid lainnya bertanya, “ Guru...! ketika saya berdzikir, mengapa sering mau muntah tapi tidak ada isinya, sedangkan tubuh rasanya merinding...?”
“ Orang yang suka belajar ilmu kesaktian, atau orang yang mempunyai khodam Jin, atau orang yang di isi kekuatan Jin, atau orang yang ditempeli Jin, maka ketika dibuat dzikir, Jin tersebut tidak kuat dia terasa terbakar. Jika dia keluar maka lewat dengan cara muntah, atau keluar dari pori-pori tubuh, atau lewat kedua telapak kaki dan kedua telapak tangan.” Jawab Sang Guru.
Berikutnya ada santri lagi yang bertanya, “ Guru...! mengapa ketika saya melakukan dzikir, perut sering mules dan sakit perut, sehingga kena diare...?”
Sang Guru menjawab, “ Orang yang hidupnya suka memakan makanan dan minuman yang diharamkan oleh Allah karena najis, haram dimakan atau cara mendapatkannya dengan cara haram (mencuri, menipu, mencopet, korupsi dll.), maka semuanya akan tersimpan di perut sebelum diproses menjadi daging dan darah. Sehingga ketika kita dzikir, unsur-unsur yang haram dalam perut dibersihkan, efeknya perut kita sakit dan diare. Lanjutkan terus dzikirnya, perutmu akan sehat kembali.”
“ Guru...! mengapa ketika dzikir kedua mata saya sering meneteskan air mata, padahal saya tidak menangis atau punya beban masalah...?” Tanya santri yang lain kepada gurunya.
Sang Guru menjawab, “ Yang kamu alami itu adalah pembersihan perasaan, jika seseorang mempunyai banyak pengalaman yang sedih atau menderita dalam hidupnya, walaupun sudah lama. Ketika seseorang melakukan dzikir, semua memori perasaan akan dikikis dan dibersihkan, sehingga keluarlah air mata, padahal kamu tidak sedih dan mempunyai beban saat berdzikir. Jika semua kotoran di perasaanmu sudah hilang, maka dirimu akan merasakan ketenangan dan kedamaian, itulah dasar untuk melanjutkan perjalananmu menuju Allah.”
Lalu sang Guru menjelaskan kepada para muridnya, “ Wahai anak-anakku dzikir adalah suatu usaha daya dan upaya untuk mengingat Alloh baik dalam hati, pikiran dan fisik (lisan). Dzikir yang diulang-ulang dalam waktu yang lama dan kontinyu setiap hari dengan perhatian penuh menghasilkan getaran-getaran yang menembus kulit, daging, tulang dan organ-organ tubuh . Untuk dibersihkan semua kotoran yang berupa dosa-dosa dari perbuatan kita serta semua hal-hal yang haram dari makanan yang haram.sehingga muncul gerakan atau sesuatu yang aneh dalam ketika berdzikir.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَاناً وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka karenanya dan hanya kepada Rabb mereka, mereka bertawakkal.” (QS. Al-Anfal: 2)
تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ ذَلِكَ
Gemetar karenanya, kulit orang-orang yang takut kepada Rabb-nya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka, di waktu mengingat (dzikir) Allah. (QS. Az-Zumar [39]:23)
Itulah sensasi-sensasi ketika orang berdzikir, janganlah kalian mudah terjebak dengan sensasi-sensasi tersebut, fokus terus ke dzikirmu. Jangan hawatir dan jangan mudah takjub dan heran dengan apa yang kamu rasakan ketika berdzikir.”
“Terimakasih Guru atas saran dan nasehatnya.” Jawab para santri dengan serentak.
“Perumpamaan orang yang berdzikir (mengingat) Rabbnya dan yang didak bagaikan orang yang hidup dan orang yang mati’.(HR Bukhari dan Muslim)
FB.CAHAYA GUSTI
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.