728x90 AdSpace

Kamis, 29 Juni 2017

ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN MENURUT SUNAN DRAJAT

ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN 
MENURUT SUNAN DRAJAT

Sunan Drajat diperkirakan lahir pada tahun 1470 masehi, nama kecilnya adalah Raden Qasim, kemudian mendapat gelar Raden Syarifudin. Dia adalah putra dari Sunan Ampel. Beliau mempunyai darah yang menyambung kepada Rasulullah, kelompok Habib pertama yang mengembangkan agama Islam di pulau Jawa.

Uniknya walaupun mereka itu adalah Habib, tapi dalam sehari-hari gelar habib dihilangkan sehingga sering disebut dengan julukan Sunan Drajat, karena bertempat di desa Drajat, Paciran, Kabupaten Lamongan.

Di sepanjang jalan menuju ke makam Sunan Drajat ini akan menaiki beberapa anak tangga. Di setiap tingkatan anak tangga tersebut, akan menemui tulisan satu demi satu dari tujuh filosofi ajaran Sunan Drajat dalam menyebarkan Islam. Ketujuh filosofi itu adalah:
1. Memangun resep tyasing sasomo (Kita harus selalu membuat senang hati orang lain).
2. Jroning suka kudu eling lan waspada (Dalam suasana riang, kita harus ingat dan waspada).
3. Laksmitaning subrata tan nyipta marang pringgabayaning lampah (Dalam perjalanan mencapai cita-cita luhur, kita tidak peduli dengan segala bentuk rintangan).
4. Meper hardaning pancadriya (Kita harus selalu menekan gelora hawa nafsu).
5. Heneng-hening-henung (Dalam keadaan diam, kita akan memperoleh keheningan dan dalam hening itulah kita akan mencapai cita-cita luhur).
6. Mulya guna panca waktu (Suatu kebahagiaan lahir batin akan kita capai dengan sholat lima waktu).
7. Di atas makam Sunan Drajat ada tulisan:
“ Menehana teken marang wong kang wuta”
(Berikan tongkat pada orang yang buta)

“ Menehana mangan marang wong kang luwe”
(berikan makanan pada orang yang lapar)

“Menehana busana marang wong kang weda”
(berikan pakaian pada orang yang telanjang)

“Menehana ngiyop marang wong kang kodanan”
(berikan naungan pada orang yang kehujanan.).

Sunan Drajat juga dikenal dengan tutur katanya yang menyejukkan. Oleh karena itu, ia mendapat julukan Sunan Mayang Madu dari Raden Patah, Sultan Kerajaan Demak. Mayang berati kembang (bunga) dan madu berarti mengobati. Ini sebagai ungkapan yang menggambarkan setiap tutur beliau yang menyejukkan.
Itulah hakekat ajaran Islam yang yang penuh kedamaian dan rahmatan lil alamin, yang di bawa oleh para habaib dari ajaran kakek-kakeknya sampai ke datuknya yaitu Rasulullah Saw. Disebarkan dengan akhlakul karimah (akhlak yang mulia) sehingga bisa diterima di bumi Nusantara ini.
Sayang sekali nilai-nilai rahmatan lil alamin sekrang mulai tergerogoti, penganut Islam sekarang melupakan ajaran nenek moyangnya, bahkan jauh dari nilai-nailai Islami. Bukannya rohmatan lil alamin, melainkan yang muncul adalah Fitnatan lil alamin.
Akhlak mulia telah dirobek diganti perilaku pemarah, suka memaki, suka menghujat. Jika tidak suka langsung membawa pentungan, jika tersinggung langsung membakar, jika berbeda langsung memaki. Yang lebih parah lagi mengebom orang dengan berdalilh Jihad Fi Sabililah.

Dari Abu Hurairah ra. dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ
“Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasingkan itu.” (HR. Muslim )

Abdurrahman bin Sanah radhiallahu anhu dia berkata:
قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ الْغُرَبَاءُ قَالَ الَّذِينَ يُصْلِحُونَ إِذَا فَسَدَ النَّاسُ
“Ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang asing itu?” Beliau menjawab, “Orang-orang yang berbuat baik jika manusia telah rusak.” (HR. Ahmad )

SUMBER: FB CAHAYA GUSTI
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Item Reviewed: ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN MENURUT SUNAN DRAJAT Rating: 5 Reviewed By: Rustadi