728x90 AdSpace

Jumat, 30 Juni 2017

HATI NURANI

HATI NURANI
Dalam setiap diri manusia mempunyai Hati Nurani yaitu hati yang bercahaya, hati nurani adalah pancaran dari Ruh manusia, Ruh bersifat suci karena pancaran (tajalli) dari Allah Swt. Ketajaman hati nurani seseorang tergantung dirinya sendiri, jika banyak berbuat dosa dan tidak mau beribadah, maka hati nuraninya tidak aktif terhijabi (tertutup) oleh dosa-dosa yang dikerjakan.

Abu Hurairah r.a. berkata : Nabi Saw. Bersabda : Tidak akan berzina seorang pelacur di waktu berzina jika ia sedang beriman, dan tidak akan minum khamr, di waktu minum jika ia sedang beriman, dan tidak akan mencuri, di waktu mencuri jika ia sedang beriman. Di lain riwayat : Dan tidak akan merampas rampasan yang berharga sehingga orang-orang membelalakkan mata kepadanya, ketika merampas jika ia sedang beriman. (Bukhari & Muslim).

Coba anda perhatikan, setiap kita akan berbuat dosa, pasti ada perang di dlam pikiran dna hati, hatinurani akan memperingatkan, “Jangan berbuat dosa.”, sedangkan hawa nafsu justru mendorongnya, “Berbuatlah dosa lalu bertaubat”.
Ketika kita mengikuti hawa nafsu dan melakukan dosa, maka saat itu juga hati Nurani kita sedih dan keluar dari diri kita. setelah kita berbuat dosa, maka hati nurani akan kembali ke dalam diri kita sehingga timbul rasa penyesalan dan taubat.

Jika kita mengikuti Hati nurani, maka kita tidak terjerumus dalam mengikuti perbuatan dosa, hati nurani semakin senang dan akan terus membimbing kita.
Hati Nurani itu bisa menampakkan diri, wujudnya sepeti diri kita tapi lebih bagus, jika kita wanita, maka hati nurani mewujudkan dirinya seperti wanita mirip diri kita tapi lebih cantik dan bercahaya, jika kita laki-laki, maka akan berwujud kita lebih ganteng dan bercahaya dari kita. karena hati nurani itu adalah sejatidiri kita atau guru sejati yang membimbing kita untuk bisa sampai menuju Allah Swt.

Lalu bagaimana caranya agar kita ketemu dengan Hati Nurani/Sejati diri...?
Kita harus melakukan tazkiyatun nafs yaitu pembersihan jiwa dari dosa-dosa dan menghiasi diri kita dengan akhlak yang mulia. Jika kita sudah bisa mnegalahkan Jiwa Ammarah, Jiwa Aluwwamah dan menundukkan jiwa Mullhimah, maka jiwa kita akan berevolusi menjadi jiwa muthmainnah, yaitu jiwa yang tenang karena telah mengalahkan hawa nafsu.

Orang-orang yang jiwanya sudah mencapai Jiwa Muthmainnah, maka akan mudah mendapatkan bimbingan dari Hati Nurani, bahkan sering mewujudkan diri menjadi diri kita yang lebih bagus wujudnya.
Ucapan sejatidiri/hati nurani itu benar adanya, karena berasal dari dimensi Ruh/ilahi, semua petunjuknya hak dan smeua isyaratnya adalah pasti terjadi. Kita akan diajari tentang hal-hal ruhaniyah, ke Tuhanan, Ketauhidan dll. Itulah ilmu ladunni yang diilhamkan oleh Allah kepada hambanya yang jiwanya telah matang.

Jika kita sudah ketemu dengan sejatidiri/hati nurani lalu kita berbuat dosa, maka dia tidak mau mendekati kita lagi. Kadang waktunya sebentar, terkadang waktunya lama baru muncul. Hal itu tergantung efek dari dosa yang kita kerjakan. Lalu kita akan dimarahi habis-habisan oleh hati nurani.
Jika kita sudah kenal dengan sejatidiri kita dan mengikuti bimbingannya, maka kita akan diantarkan untuk Allah.

" Tidak dapat memuat dzat-Ku bumi dan langit-Ku, kecuali “Hati” hamba-Ku yang mukmin, lunak dan tenang“
(HR Abu Dawud ).


Cahaya gusti
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Item Reviewed: HATI NURANI Rating: 5 Reviewed By: Rustadi