728x90 AdSpace

Jumat, 30 Juni 2017

Hakekat Masjidil Aqsho

Hakekat Masjidil Aqsho
Suatu ketika ada seseorang yang bertanya kepada Imam Ja’far shodik, “Aku bertanya tentang masjid yang diberikan kemuliaan oleh Allah Swt?
Imam menjawab, ‘Masjidil Haram dan Masjid Nabi.’
” Aku bertanya lagi: ‘Masjid al-Aqsha bukan termasuk masjid-masjid yang dimaksud?’

Imam: ‘Masjid al-Aqsha yang didatangi Nabi Saw berada “di langit”.’
Perawi: ‘Orang-orang berkata bahwa masjid yang didatangi Nabi Muhammad Saw adalah Baitul Maqdis.’
Imam: ‘Masjid Kufah lebih baik dan lebih mulia dari pada masjid itu (masjid al-Aqsha).’”

Dalam riwayat yang lain, Ismail Ju’fi menceritakan: “Kami duduk di Masjidil Haram dan Imam Baqir juga berada di masjid itu. Imam menengadahkan kepalanya ke arah langit dan melihat langit, kemudian melihat ke arah Ka’bah. Kemudian membaca ayat ini:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى
Sebanyak tiga kali. Kemudian beliau tahu bahwa aku berada disitu. “ Bagaimana pendapat penduduk Irak tentang ayat ini.”
Aku menjawab, “ Nabi Saw. Pergi dari Masjidil Haram ke Baitul Maqdis.”
Imam Baqir berkata: “ Bukan seperti itu, tapi pergi dari sini (masjidil Haram) menuju ke sana.” Imam mengisyaratkan tangannya ke arah “langit”. [1]
Nabi Muhammad Saw. Mengalami peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi tahun 620 M., Sedangkan Umar Bin Khatab merebut kota Jerusalem pada tahun 638 dari tangan Romawi Byzantium. Sementara Masjid Al Aqsa dibangun pertama kali oleh Khalifah Umar bin Khatab, lalu pada zaman Khalifah Umayyah pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan direnovasi menjadi besar dan megah.
Lalu bagaimana mungkin Nabi pergi menuju Masjidil Aqso di Palestina yang belum ada dan belum dibangun masjidnya untuk perjalanan Isra’ Mi’roj....?
Isra’ Mi’roj itu adalah peristiwa pencerahan ruhani, bukan peristiwa rekreasi dari Makkah menuju ke palestina. Ibnu Arabi mengartikan Masjidil Aqso adalah Maqom (kedudukan) Ruh/jiwa yang telah mencapai derajat yang sangat tinggi jauh dari pengetahuan jasmani, karena telah menyaksikan Tajalliyat (penampakan) Allah Swt. Derajat ini diperoleh dengan jalan Taroqy, yaitu jalan mendaki itulah yang disebut dengan “langit” sebuah isyarah dimensi yang tinggi. [2]
Jika kita cermati, banyak sekali ayat-ayat dalam al-Qur’an dan ucapan Nabi Saw. yang memakai simbol, bukan dengan arti sesungguhnya, hal ini dilakukan beliau, karena kondisi keimanan dan orang –orang saat itu derajatnya tidak sama.
"Janganlah kamu berbicara kepada suatu kaum tentang sesuata yang mana belum sampai akal-akal mereka kepada hal tersebut, kecuali jika terjadi fitnah diantara mereka" (Hr. Shahih Muslim).
DAFTAR RUJUKAN
[2]Tafsir Ibnu Arabi, 


FB CAHAYA GUSTI
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Item Reviewed: Hakekat Masjidil Aqsho Rating: 5 Reviewed By: Rustadi