BERAGAMA ITU MELAYANI
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman pada hari Qiyamat :
" Wahai anak Adam, Aku sakit namun kamu tidak menjenguk Ku".
Ia berkata : "Wahai Tuhan-ku , bagaimana saya menjenguk- Mu sedang Engkau adalah Tuhan semesta alam ?".
Dia berfirman : "Tidakkah kamu mengetahui bahwa hamba-Ku Fulan sakit, namun kamu tidak menjenguknya ?, Tidakkah kamu mengetahui, seandainya kamu menjenguknya niscaya kamu mendapati Aku di sisi nya.”
“ Wahai anak Adam Aku minta makan kepadamu namun kamu tidak memberi makan kepadaKu".
Ia berkata : "Wahai Tuhanku, bagaimanakah saya memberi makan kepada-Mu, sedangkan Engkau Tuhan semesta alam ?".
Allah berfirman : "Tidakkah kamu mengetahui bahwasanya hambaKu si Fulan minta makan kepadamu, tetapi kamu tidaklah memberi makan kepadanya ? Apakah kamu tidak mengetahui bahwasanya seandainya kamu memberi makan kepadanya, niscaya kamu mendapatkannya di sisi Ku ?.”
“ Wahai anak Adam, Aku minta minum kepadamu, tapi kamu tidak memberi minum kepada Ku".
Ia berkata : "Bagaimanakah saya memberi minum kepada Mu sedang kamu adalah Tuhan alam semesta ?".
Allah berfirman : "Hamba Ku si Fulan minta minum kepadamu, tetapi kamu tidak memberinya minum, niscaya kamu mendapatinya di sisi Ku". (Hr. Muslim).
Ketika membaca hadits Qudsi di atas, terus terang saya sangat malu sekali kepada saudara kita ummat Kristen. Karena mereka justru lebih peduli dan lebih semangat dalam mengamalkan hadits qudsi di atas.
Mereka mendirikan rumah sakit untuk melayani orang yang sakit. Mereka mendirikan Yayasan sosial untuk memberikan orang makan. Mereka mendirikan lembaga pendidikan untuk melayani dan mendidik anak-anak.
Lha kita orang Islam sebaliknya malah sibuk mengkafirkan sesama muslim, hanya karena beda aliran. Membid’ahkan kelompok lain, karena melakukan tradisi yang beda. Menyesatkan orang lain, karena bukan golongannya, bahkan yang konyol menyebut orang lain PKI, karena sakit hati.
Ternyata selama ini cara beragama kita belum benar, justru egoisme yang dominan. Bagaimana tidak kita ngakunya paling suci dan benar sendiri, sholat jengkang –jengking sampai jidat hitam, bibir kemana-kemana selalu dzikir gak tahunya banyak mikir, menganggap diri orang yang dekat dan dicintai Allah. Ternyata justru kebalikannya menjadi hamba yang jauh dari Allah.
Bukannya menjadi ummat yang suka melayani sesama manusia, tetapi justru menjadi ummat yang suka menghujat. Beragama itu melayani bukan menghakimi, beragama itu peduli bukan memaki.
Dikisahkan suatu ketika Nabi Musa As. bertanya kepada Allah Swt, “Tuhanku, di mana aku harus mencari-Mu?”.
Lalu Allah Swt menjawab, “Carilah Aku di tengah-tengah mereka yang hancur hatinya, karena Aku mendekat kepada mereka setiap hari dua bentangan tangan. Jika tidak ada hal itu niscaya kalian hancur.” (Hilyatul Auliya’)[2]
Daftar Rujukan:
[1]Shohih Muslim, http://library.islamweb.net/hadith/display_hbook.php…
[2] Kitab Hilyatul Auliya’ Liabi Naim, silahkan baca di: http://library.islamweb.net/hadith/display_hbook.php…
OLEH: CAHAYA GUSTI FB
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.