Dalam sebuah kesempatan, para santri berkumpul di hadapan Kiyai, lalu salah satu muridnya bertanya, “ Guru bagaimana caranya kita mengalahkan semua sifat-sifat hawa nafsu dalam jiwa kami...?”
Sang Guru menjawab, “ Dalam pertemuan ini saya akan membahas macam-macam jiwa dan sifatnya serta cara dzikirnya untuk menebusnya dengan “ Asma’ Sab’ah” ( Tujuh Nama Allah) perhatikan dengan cermat dan teliti.”
“ Ya Guru....” Sahut para snatri dengan menyimak penuh semangat.
Lalu sang Guru menjelaskan:
1. Dzikir Lafadz لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ (LAA ILAHA ILALLOH)
Untuk menebus NAFSU AMMAROH, letaknya di latifah nafsi (posisinya dari arah kening menuju ke otak). Warnanya adalah azraq (biru) alamnya adalah syahadah dan kedudukannya adalah Syare’at.
Adapun sifat yang terdapat dalam Nafsu Ammarah adalah: kikir, tamak/loba, dengki, bodoh, sombong, nafsu biologis, marah Cara dzikirnya dengan membaca La ilaha Ilallah fokuskan dikening sebanyak 70 ribu kali. Apabila selesai dzikir, maka laksanakan sholat sunnat dua rokaat kemudian ba’da sholat membaca do’a :
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَشْتَرِيْ مِنْكَ نَفْسِي الْأَمَارَةَ بِـهَذِهِ السَّبْعِيْنَ أَلْفًا
Artinya :
Ya Alloh sesungguhnya aku menebus dari Engkau, nafsu amaroh dengan dzikir 70 ribu ini.
2. Dzikir Lafadz اَللهُ (ALLOH)
Untuk menebus NAFSU LAWAMAH,letaknya di lathifah qolbi, posisinya di dua jari di bawah payudara sebelah kiri. Simbol warnanya adalah kuning, alamnya adalah alam Mitsal, kedudukannya adalah thoreqot.
Adapun sifat-sifat yang terdapat di dalam Nafsu Lawwamah adalah: mencaci maki, keinginan (negatif), makar / berbuat keonaran, ujub, menceritakan kejelekan orang lain, riya (pamer), aniaya, dusta, lupa.
Cara dizkirnya adalah dengan membaca lafadz Allah sebanyak 60 ribu kali ketika membaca dzikir fokuskan di dua jari di bawah payudara sebelah kiri
Apabila selesai dzikir, maka laksanakan sholat sunat dua rokaat kemudian ba’da sholat membaca do’a :
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَشْتَرِيْ مِنْكَ نَفْسِي اللَّوَامَةَ بِـهَذِهِ السِّتِّـيْنَ أَلْفًا
Artinya :
Ya Alloh sesungguhnya aku menebus dari Engkau, Nafsu lawwamah dengan dzikir 60 ribu ini.
3. Dzikir Lafadz هُوَ (HUWA)
Untuk menebus NAFSU MULHIMAH,tempatnya di Rathifah Ruh posisinya kira-kira dua jari di bawah susu sebelah kanan. Simbol warnanya adalah merah Alamnya adalah Alam Ruh, kedudukannya adalah makrifat.
Adapun sifat-sifat yang terapat di dalam Nafsu Mulhimah adalah: sifat dermawan, merasa puas dengan apa yang ada, murah hati, rendah hati, kembali kepada Tuhan, sabar, menahan diri.
Cara Dzikirnya yaitu fokuskan kepada dua jari di bawah susu sebelah kanan, sambil membaca dzikir Huwa ( boleh dibaca Ya Hu, atau Hu..Hu..Hu..) sebanyak 50 ribu kali.
Apabila selesai dzikir, maka laksanakan sholat sunat dua rokaat kemudian ba’da sholat membaca do’a :
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَشْتَرِيْ مِنْكَ نَفْسِي الْمُلْهَمَةَ بِـهَذِهِ الْخَمْسِـيْنَ أَلْفًا
Artinya :
Ya Alloh sesungguhnya aku menebus dari Engkau, nafsu mulhimah dengan dzikir 50 ribu ini.
4. Dzikir Lafadz حَقٌّ (HAQQUN)
Untuk menebus NAFSU MUTHMAINNAH, tempatnya di Lathifah Sirri posisinya kira-kira dua jari di atas susu sebelah kiri. Simbol warnanya adalah putih, alamnya di Alam Lahut (hakekatul Muhammadiyah).
Adapun sifat-sifat yang terdapat dalam Nafsu Muthmainnah adalah: suka berbagi, berserah diri pada Alloh, berterima kasih, rela terhadap ketentuan Tuhan, takut melawan larangan Alloh.
Cara dzikirnya adalah fokuskan ke dua jari di atas susu sebelah kiri, sambil membaca Haqqun atau Ya Haq sebanyak 40 ribu kali.
Apabila selesai dzikir, maka laksanakan sholat sunat dua rokaat kemudian ba’da sholat membaca do’a :
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَشْتَرِيْ مِنْكَ نَفْسِي الْمُطْمَئِنَةَ بِـهَذِهِ الْأَرْبَعِيْنَ
أَلْفًا
Artinya :
Ya Alloh sesungguhnya aku menebus dari Engkau, nafsu muthmainah dengan dzikir 40 ribu ini.
5. Dzikir Lafadz حَيٌّ (HAYYUN)
Untuk menebus NAFSU RODIYAH, tempatnya lathifah qolab, posisinya merata di sekujur badan, tapi kunci intinya diubun-ubun kepala. Adapun simbol warnanya adalah putih, alamnya adalah Hakekat, sedangkan kedudukannya adalah Makrifat.
Adapun sifat-sifat yang terdapat dalam Nafsu (jiwa) Rodiyah adalah: mulia, meninggalkan kemewahan, ikhlas, bersikap hati hati, berlatih ruhani, menepati janji.
Cara dzikirnya yaitu fokuskan di ubun-ubun kepala sambil sugestikan menyebar keseluruh tubuh sambil membaca dzikir Hayyun atau Ya Hayyu sebanyak 30 ribu kali.
Apabila selesai dzikir, maka laksanakan sholat sunat dua rokaat kemudian ba’da sholat membaca do’a :
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَشْتَرِيْ مِنْكَ نَفْسِي الرَّاضِيَةَ بِـهَذِهِ الثَّلاَثِـيْنَ
أَلْفًا
Artinya :
Ya Alloh sesungguhnya aku menebus dari Engkau, nafsu rodiyah dengan dzikir 30 ribu ini
6. Dzikir Lafadz قَيُّومْ (QOYYUM)
Untuk menebus NAFSU MARDIYAH (jiwa yang telah diridhoi), tempatnya di Lathifah Khofi, posisinya kira-kira dua jari di atas susu sebelah kanan. Adapun simbol warnanya adalah hitam, sedangkan alamnya adalah Alam Syahadah.
Adapun sifat-sifat yang terdapat dalam Nafsu(Jiwa) Mardiyah adalah: akhlak yang baik, meninggalkan segala sesuatu selain alloh, lemah lembut kepada makhluk, senantiasa mengajak kepada kemaslahatan, memaafkan terhadap kesalahan orang lain, simpatik kepada sesama makhluk, cinta kepada semua makhluk.
Cara dzikirnya adalah fokuskan di dua jari di atas susu sebelah kanan, sambil dzikir membaca Qoyyum atau Ya Qoyyum sebanyak 20 ribu kali.
Apabila selesai dzikir, maka laksanakan sholat sunnat dua rokaat kemudian ba’da sholat membaca do’a :
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَشْتَرِيْ مِنْكَ نَفْسِي الْمَرْضِيَةَ بِـهَذِهِ الْعِشْرِيْنَ أَلْفًا
Artinya :
Ya Alloh sesungguhnya aku menebus dari Engkau, nafsu mardiyah dengan dzikir 20 ribu ini
7. Dzikir Lafadz قَهَّارْ (QOHHAR)
Untuk menebus NAFSU KAMILAH (Jiwa Kamilah), tempatnya di Lathifah Akhfa, posisinya ditengah-tengah dada. Adapun simbol warnanya tidak mempunyai warna, sedangkan kedudukanya pada semua yang telah dijelaskan di atas.
Adapun sifat-sifat yang terdapat dalam Jiwa Kamilah adalah: semua sifat-sifat yang tercela telah lenyap, yang ada adalah sifat-sifat terpuji sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.
Cara dzikirnya yaitu fokuskan ke tengah-tengah dada, sambil membaca Qohhar atau Ya Qohhar sebanyak 10 ribu kali.
Apabila selesai dzikir, maka laksanakan sholat sunat dua rokaat kemudian ba’da sholat membaca do’a :
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَشْتَرِيْ مِنْكَ نَفْسِي الْكَامِلَةَ أَوِ الصَّمِيْمَةَ أَوِ الصَّافِيَةَ بِـهَذِهِ الْعَشَرَةِ آلاَفٍ
Artinya :
Ya Alloh sesungguhnya akum menebus dari engkau, nafsu kamilah / shomimah / shofiyah dengan dzikir 10 ribu ini.
[Silahkan lihat di: Abdullah Bin Muhammad Al-Ajami, Al-Fuyudlot Ar-Robbaniyah halaman 14-17]
“ Guru bagaimana cara mengamalkannya...?” tanya salah satu santrinya.
Sang Guru menjawab, “ Kerjakanlah dzikir di atas harus urut satu persatu dzikirnya sampai selesai, baru boleh pindah ke dzikir satunya. Setiap dzikir boleh dicicil atau bertahap sampai hitungannya penuh (lengkap).Jika dzikir Asma’ Sab’ah sudah selesai, bagus sekali jika diulang kembali sampai tujuh kali khatam atau minimal kamu kerjakan selama enam bulan.”
“ Trimakasih Guru, atas ijazahnya, Insya Allah akan saya amalkan, dan mohon doanya agar kami mendapatkan berkah Cahaya Allah.” Ucap para santri.
Syekh Amin Al Kurdi mengatakan, “ Tidak mungkin seseorang itu sampai kepada makrifatullah dan hatinya bersih serta bercahaya, sehingga dapat musyahadah kepada yang mahbub, yang dicintai yaitu Allah SWT, kecuali dengan jalan suluk atau berkhalwat. Dengan cara inilah seseorang salik yang menghambakan dirinya kepada Allah SWT. semata-mata, bisa sampai kepada yang dimaksud.” (Amin Al Kurdi 1994 : 430).
cahaya gusti
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.