HAKEKAT NUZULUL QUR’AN
“ Guru....! apakah hakekat Nuzulul (turunnya) Qur’an...?” Tanya santri kepada Kiyainya.
Sang Kiyai menjawab, “ Hakekat turunnya al-Qur’an itu agar kita ummat Islam bisa membumikan nilai-nilai yang ada dalam al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Al-Qur’an itu sebagai Sifa’ (obat) untuk penyakit-penyakit dalam jiwa yang diderita ummat Islam. Al-Qur’an itu sebagai Huda yaitu jalan petunjuk dalam kehidupan sehari-hari.
Tetapi prakteknya sehari-hari kalian justru bertentangan dengan al-Qur’an, antara lain al-Qur’an yang asalnya bersifat sebagai obat, justru kalian jadikan racun untuk mendogma pikiran, sehingga menjadi teroris untuk membunuh orang lain yang tidak bersalah.
Al-Qur’an yang sifat Huda (petunjuk) justru kalian jadikan untuk mengkafirkan orang lain karena beda madzhab dan keyakinan.
Kalian membaca Allahu Akbar bukannya untuk berdzikir dan bertafakkur tentang ciptaan Allah, melainkan kalimat takbir dibuat untuk membakar tempat ibadah agama lain .
Di Jakarta kalian berteriak orang kafir tidak boleh menjadi pemimpin, tetapi di tempat lain justru kalian mendukung dan mencalonkan pemimpin kafir. Al-Qur’an hanya dijadikan alat politik semata.
Kalian teriak dengan lantang anti korupsi, tapi secara diam-diam kalian sangat suka dengan uang korupsi.
Kalian selalu demo anti pornografi, tetapi secara diam-diam justru kalian suka melihat, menyimpan mengoleksi, menirukan adegan pornografi.”
Para santri menjawab, “ Ya Guru...ternyata kami masih sangat jauh dari al-Qur’an. Lalu bagaimanakah caranya kita membumikan al-Qur’an...?”
Sang Guru menjawab, “ Ikutilah dan contohlah Akhlak Rasulullah, karena tingkah laku beliau adalah al-Qur’an yang berjalan. Ummul mukminin Aisyah ra. ketika ditanya oleh sahabat Hisyam bin Amir ra. tentang bagaimana akhlak Rasulullah, maka Aisyah berkata: ”Bukankah engkau sering membaca Al-Qur’an?” Beliau menjawab: ”Ya”. Aisyah berkata: “Akhlak Rasulullah adalah Al-Qur’an.” (H.R. Muslim).
Allah Swt. berfirman,
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
“Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung” (Al-Qolam: 4).””
SUMBER: CAHAYA GUSTI FB
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.